Sistem
rhesus terdiri atas dua jenis yaitu rhesus positif dan rhesus negatif berdasarkan
ada tidaknya antigen rhesus pada dinding sel darah merah seseorang. Rhesus
positif (Rh+), dalam darahnya memiliki antigen rhesus yang ditunjukkan dengan
reaksi positif atau dijumpai adanya gumpalan sel darah merah pada waktu
dilakukan tes dengan antibodi Rh. Sedangkan rhesus negatif (Rh-), dalam
darahnya tidak memiliki antigen rhesus yang menunjukkan reaksi negatif atau
tidak dijumpai penggumpalan saat dilakukan tes dengan antibodi Rh. Dalam
penulisannya, jenis penggolongan rhesus ini digabungkan dengan penggolongan ABO
yaitu berupa A+ dan A-, B+ dan B-, O+ dan O- serta AB+ dan AB-.
Golongan
rhesus negatif merupakan golongan darah yang termasuk langka. Langkanya
golongan darah ini disebabkan karena sifat alelnya yang resesif sehingga rhesus
negatif baru akan muncul apabila alel resesif bertemu dengan alel resesif.
Sebanyak 85% penduduk di dunia memiliki rhesus positif (Rh+), dan hanya 15% yang memiliki rhesus negatif
(Rh-). Jumlah terbanyak rhesus negatif adalah pada ras kulit putih non hispanik
dan yang paling sedikit adalah penduduk Asia. Dari 15% Rh- di dunia, jumlah
terbanyak adalah O negatif (6%), A negatif (6%), selanjutnya B negatif (2%) dan
yang paling sedikit adalah AB negatif hanya 1%.
Di
Indonesia, pemilik rhesus negatif hanya berjumlah 1% dari total seluruh
penduduk Indonesia dan tersebar luas di seluruh tanah air. Di Aceh khususnya,
saat ini data yang sudah terkumpul jumlah pemilik rhesus negatif yaitu sekitar 139
orang atau 0,0026 % dari total penduduk Aceh. Sungguh angka perbandingan yang
sangat jauh. Hal ini selain disebabkan karena memang langkanya jumlah pemilik
rhesus negatif, juga faktor tidak diketahuinya rhesus seseorang juga merupakan faktornya. Tidak mengetahui
rhesus tentu saja disebabkan karena tidak pernah memeriksa golongan darah plus
rhesusnya dan tentu saja sudah dapat dipastikan belum pernah melakukan donor
darah.
Saat
ini di Aceh sudah terbentuk Komunitas Rhesus Negatif yang beranggotakan para
pemilik golongan darah dengan rhesus negatif yang dibentuk pada tanggal 14 Juni
2011. Komunitas ini mempunyai visi
membangun kesadaran aktif dan partisipatif para pemilik darah rhesus negatif.
Sedangkan misinya yaitu aktif melakukan sosialisasi mengenai rhesus negatif
secara rutin melalui media online maupun media konvensional, menghimpun seluas
luasnya para pemilik darah Rh-, tidak terbatas usia, mendorong kesadaran donor
darah sebagai pola hidup sehat, membantu PMI secara aktif dan konsisten dalam
setiap kebutuhan darah rhesus negatif, membina kerja sama dan persaudaraan
antar sesama pemilik darah rhesus negatis atas dasar nilai kekeluargaan, saling
percaya dan saling menghargai, juga membina kerja sama dengan
komunitas/lembaga/institusi lain dalam setiap kegiatan sosial kemanusiaan dan
dalam setiap kebutuhan darah Rh- serta mengutamakan nilai ketulusan dan
keikhlasan dalam menjalankan visi. Saat ini jumlah pemilik golongan darah
rhesus negatif terdiri dari A Rh- yaitu 37 orang, B Rh- 37 orang, O Rh- 56
orang dan AB Rh- hanya 9 orang.
Ayo
Donor Darah
Transfusi
darah merupakan suatu rangkaian proses pemindahan darah dari seorang pendonor
kepada resipien (penerima) sebagai upaya pengobatan bahkan sebagai upaya untuk
menyelamatkan kehidupan. Berdasarkan data dari PMI Kota Banda Aceh, bahwa
kebutuhan darah setiap harinya adalah 80-100 kantong per hari. Permintaan darah
terus meningkat, permintaan tersebut berasal dari berbagai rumah sakit yang ada
di Aceh. Jumlah tersebut baru bisa terpenuhi jika masyarakat aktif mendonorkan darahnya.
Perlu digarisbawahi bahwa donor darah jangan hanya di saat ada keluarga kita
yang sakit saja akan tetapi jadikan donor darah sebagai perilaku dan gaya hidup
sehat. Mendonorkan darah tidak hanya bermanfaat untuk mereka yang membutuhkan
darah tersebut, tapi juga bermanfaat bagi pendonor itu sendiri. Manfaat donor
darah sangat banyak, diantaranya yaitu menjaga kesehatan jantung, meningkatkan
oksigenasi jaringan, mengembalikan dan mempertahankan volume normal peredaran
darah, meningkatkan produksi sel darah merah, serta mendeteksi penyakit serius.
Berbagai penyakit yang bisa terdeteksi dengan donor darah yaitu Hepatitis A, B,
C, malaria, HIV, Sifilis. Transfusi darah merupakan live saving therapy tetapi juga replacement
therapy sehingga darah yang diberikan haruslah merupakan safety blood.
Kenapa
Penting Mengetahui Rhesus?
Orang
yang memiliki darah dengan rhesus negatif (A-, B-, AB- dan O-), hanya bisa
menerima transfusi darah dari orang yang golongan dan rhesusnya sama. Orang
dengan rhesus negatif tidak bisa menerima donor dari orang dengan rhesus
positif, demikian juga sebaliknya. Apabila orang dengan rhesus negatif
diberikan transfusi darah rhesus positif
maka kemungkinan bisa terjadi hal yang fatal. Dalam darah rhesus positif
terdapat kandungan antigen, ketika darah ini masuk ke dalam tubuh orang dengan
rhesus negatif, akan dianggap sebagai benda asing sehingga antibodi akan
berusaha menghancurkan benda asing tersebut dan akibatnya terjadi penggumpalan
darah dan bisa menyebabkan kematian.
Pasangan
yang akan menikah juga sangat penting mengetahui rhesusnya. Ketidaksamaan
rhesus suami istri ini menjadi awal
ketidakcocokan rhesus yang sangat berbahaya bagi janin dalam kandungan. Jika
terjadi fertilisasi, rhesus ibu dan janin berbeda, maka antibodi akan
menghancurkan benda asing (janin) pada ibu karena janin dianggap benda asing
sehingga terjadi kematian/keguguran janin atau bisa saja bayinya lahir tapi
akan terjadi berbagai komplikasi. Pada saat kehamilan pertama mungkin tidak
terlalu berbahaya karena terbentuknya zat anti rhesus atau antibodi sangat
kecil, kalaupun terbentuk jumlahnya sangat kecil sehingga bayi bisa lahir.
Setelah kelahiran/keguguran, tubuh akan membentuk zat anti rhesus yang lebih
banyak daripada sebelumnya untuk menghancurkan benda asing (janin), sehingga
pada kehamilan kedua zat anti rhesus akan menyerang sel darah janin. Akan
tetapi pasangan beda rhesus tidak perlu khawatir tidak memiliki keturunan
karena ada solusinya saat ini yaitu dengan pemberian imunoglobulin anti rhesus.
Masalah
saat ini adalah banyak sekali orang yang tidak mengetahui jenis rhesusnya
sehingga sangat menyulitkan dalam pencarian pendonor terutama saat kondisi
darurat. Publikasi dan kampanye rutin tentang rhesus negatif ini perlu terus
kita jalankan dengan harapan bisa terdeteksi semua orang yang mempunyai
golongan darah rhesus negatif sehingga nantinya begitu ada kebutuhan golongan
darah tersebut bisa segera dipersiapkan atau dihubungi. Jadi mari periksa
golongan darah dan jenis rhesus anda mulai sekarang dan bersiap menjadi DONOR
DARAH SIAGA karena rhesus negatif tidak menjadi donor sukarela rutin, hanya
mendonorkan darah bila dibutuhkan.
Tulisan ini sudah dimuat di Opini Serambi Tanggal 14 Sept 2016 http://aceh.tribunnews.com/2016/09/14/kenali-rhesus-anda
Tidak ada komentar:
Write komentar