Bagaimana
proses terjadinya demam? Setiap saat tubuh kita bisa dimasuki oleh kuman baik
berupa virus atau pun bakteri yang bisa masuk dari berbagai pintu apakah itu
saluran nafas, saluran cerna, ataupun kulit sebagai permukaan tubuh. Nah, demam
adalah suatu respon tubuh terhadap berbagai rangsangan baik yang berasal dari
dalam maupun dari luar tersebut, merupakan respon tubuh dalam melawan kuman
yang masuk.
Demam
terjadi karena adanya suatu zat yang dikenal dengan nama pirogen. Pirogen
adalah zat yang dapat menyebabkan demam. Pirogen terbagi dua yaitu pirogen
eksogen dan pirogen endogen. Pirogen eksogen adalah pirogen yang berasal dari
luar tubuh. Sedangkan pirogen endogen merupakan pirogen yang berasal dari dalam
tubuh. Proses terjadinya demam dimulai dari stimulasi (rangsangan) sel-sel
darah putih oleh pirogen eksogen baik berupa toksin, mediator inflamasi, atau
reaksi imun. Sel-sel darah putih akan mengeluarkan zat kimia yang dikenal
dengan pirogen endogen. Pirogen eksogen dan pirogen endogen tersebut akan
merangsang endotelium hipotalamus untuk membentuk prostaglandin. Prostaglandin
yang terbentuk kemudian akan meningkatkan patokan termostat di pusat termoregulasi
hipotalamus. Sehingga akan terjadi peningkatan produksi panas dan penurunan
pengurangan panas yang pada akhirnya akan menyebabkan suhu tubuh naik.
Banyak
sekali penyakit yang timbul dengan salah satu gejalanya adalah demam. Yang yang
timbul bisa ringan, sedang bahkan tinggi. Tingginya demam tidak otomatis
menunjukkan keparahan penyakit. Yang harus dilakukan adalah memastikan suhu
tubuh anak tersebut yaitu dengan menggunakan thermometer, bukan hanya dengan
perabaan tangan saja. Suhu tubuh normal adalah 36,5oC sampai 37,5oC.
Dikatakan demam bila suhunya di atas nilai normal tersebut.
Pemberian
obat demam dilakukan apabila suhu tubuh anak lebih dari 38oC. Tujuan
utama pemberian obat penurun panas tersebut adalah membuat anak nyaman, bukan
untuk segera harus menurunkan suhunya. Obat yang biasa dipakai adalah
Parasetamol dan Ibuprofen. Ibuprofen tidak boleh diberikan pada bayi kurang
dari 6 bulan dan juga pada kondisi dengan keluhan saluran cerna berupa muntah
ataupun nyeri perut. Untuk Parasetamol, dosis yang ditetapkan adalah 10-15
mg/kgBB per kali pemberian. Parasetamol tersedia dalam bentuk sirup, tablet,
dan suppositoria. Orang tua harus jeli memperhatikan berapa mg kandungan
Parasetamol yang akan diberikan karena saat ini banyak terdapat sediaannya. Untuk
bentuk sirup saja ada Parasetamol (dengan berbagai merk) dengan kandungan 120
mg per 5 ml, 160 mg per 5 ml dan 250 mg per 5 ml. Untuk sediaan drop biasanya
hampir sama yaitu mengandung 60 mg dalam 0,6 ml atau 80 mg dalam 0,8 ml yang
artinya sama saja yaitu 100 mg dalam 100 ml. Boleh memberikan jenis Parasetamol
sediaan apapun asal dosisnya betul.
Seorang
anak yang demam harus dipastikan tidak mengalami dehidrasi atau kekurangan
cairan. Mengapa? Karena pada saat demam maka peningkatan suhu tubuh tersebut
dapat meningkatkan terjadinya risiko penguapan dan kehilangan cairan tubuh.
Sehingga disarankan bagi yang sedang demam supaya memperbanyak minum supaya
tidak terjadi dehidrasi, Orang tua harus
cermat mengetahui ciri ciri anak yang dehidrasi yaitu terlihat mata yang
cekung, mukosa mulut kering dan cubitan kulit perut kembalinya lambat serta
anak tidak mau minum atau malah tampak sangat kehausan.
Seorang anak yang demam harus
sesegera mungkin dibawa ke dokter jika ditemui tanda tanda dehidrasi, susah dibangunkan
atau tidak berespon atau tidak bisa bergerak, susah bernafas, kaku di leher,
sakit kepala hebat, sakit perut hebat dan muntah terus menerus. Anak juga
tampak sangat gelisah, sangat rewel, menangis terus menerus, serta tidak mau
makan dan minum, cenderung lesu dan lemah sepanjang waktu.
Mari kita semua para orang tua
jadilah orang tua yang cermat, bijak dan awas. Cermat dalam memperhatikan
kondisi anak, bijak dalam penggunaan obat dan awas dalam hal bisa mengenal
adakah tanda kegawatdaruratannya.
Tidak ada komentar:
Write komentar